Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Agama |
Penulis | : Azis Arifin, M.A. |
Jumlah Halaman | : viii + 132 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-623-498-312-8 |
E-ISBN | : 978-623-498-313-5 |
Tahun Terbit | : 2023 |
Editor | : - |
Desain & Penata Letak | : Freepik, Meditation Art |
Berapa banyak hadis yang
familiar dengan konten jaminan pahala besar sebagai balasan bagi amal ibadah
yang relatif ringan dimuat dalam banyak kitab induk? Sangat banyak bukan? Sebut
saja hadis tentang pahala bacaan tasbih dan tahmid dalam kitab Ṣaḥīḥ Bukhārī. Amal yang sangat ringan
ini diganjar dengan entitas yang memberatkan timbangan amal pengamalnya di
akhirat nanti. Sanadnya sahih, matannya juga, demikian para ahli menilai hadis
tersebut. Hadis lain misalnya, dua rakaat sunah Subuh diganjar dengan jaminan
lebih baik daripada dunia dan seisinya. Banyak hadis dengan pola serupa dinilai
sahih oleh para pakar baik secara sanad maupun matan. Namun mengapa sebagian
menganggap bahwa hadis dengan karakter tersebut terindikasi sebagai hadis
palsu? Muṣtafa al-Sibā’ī salah satunya. Ia memasukkan pakem ini ke dalam konsep kritik matan yang ditulisnya
dalam al-Sunnah wa Makānatuhā fī Tashrī’ al-Islāmī.
Padahal jika
dilihat dari sudut mendasar, pendapat ini agaknya bertentangan dengan prinsip
yang ada. Tentu tidak mungkin bila al-Sibā’ī secara sengaja melabrak prinsip
ini. Dimungkinkan terdapat kesalahpahaman atau ketidakkomprehensifan pengkajian
yang dilakukan sebelumnya. Tidak sukar, hanya dengan i’tibār pun kekeliruan tersebut dapat
terpetakan begitu jelas. Imbasnya, menggunakan -sebagian- konsep
al-Sibā’ī dapat menuntun peneliti pada kesimpulan kadung. Sungguh disayangkan.
Semoga buku sederhana ini dapat menjadi bahan refleksi untuk mendobrak pembatas
yang ada.
Keyword : Menggugat, Kritik, Matan, Muṣtafa, Al-Sibā’ī, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Menggugat Kritik Matan Muṣtafa Al-Sibā’ī, Menggugat Kritik Matan Muṣtafa Al-Sibā’ī jejak publisher, Menggugat Kritik Matan Muṣtafa Al-Sibā’ī jejakpublisher